DISANA MENANTI DISINI MENUNGGU

Semalam aku pergi Malaysia Hall untuk makan-makan sempena perkahwinan tiga pasangan Malaysia yang belajar kat sini. Disebabkan dah lama tak pergi kenduri kahwin, aku pun pergi dengan niat untuk makan nasi briyani dan air sirap. Alhamdulillah kenyang dan aku tersenyum sendiri tatkala melihat betapa sweet nya pasangan pengantin yang umur pun lebih kurang aku.

Selesai makan, aku meminta izin tuan rumah untuk pulang dan kemudian menunggu teksi di luar. Setelah mennggu lebih kurang 7 minit, teksi pun datang. Aku dan beberapa orang teman naik, dan memberitahu arah tujuan kami. Didalam teksi, aku membuka radio. Tak sampai dua kilometer bergerak, kedengaran lagu Exist di corong radio.

" Ini lagunya dari radio atau pake CD mas ? tanya aku kepada mas teksi tersebut.

" Oh ini CD donk. " balas mas teksi.

" Kok lagu Malaysia semua ya ? " tanya aku lagi apabila lagu Slam dan Wings pula yang kedengaran selepas itu.

" Owh lagu Malaysia jaman 90-an itu bagus semua. Kalau didengar langsung menusuk ke hati. Saya itu kalau pulang ke rumah, sebelum tidur pasti saya putar lagu-lagu Malaysia "

Aku tersenyum bangga. Bukannya apa, bukan senang nak jumpa orang Indonesia yang memuji Malaysia. Kebanyakan orang Indonesia ni aku tak tahulah apa yang dorang dengki sangat dengan Malaysia. Semua benda yang berkaitan dengan Malaysia nampak buruk di mata mereka.

Perjalanan pulang berlangsung dengan aman dan tenang apabila lagu-lagu yang dimainkan semuanya lagu rock kapak belaka. Separuh perjalanan, lagu Disana Menanti Disini Menunggu dendangan Ukays kedengaran.

" Untuk pengetahuan mas, lagu ini cocok bangat sama saya " kata mas teksi kepada aku secara tiba-tiba.

Beliau menyambung lagi, " Dulu saya ada dua cewek. Satu di Jakarta, satu lagi di Surabaya. "

" Terus gimana mas ? " aku bertanya dengan penuh minat.

" Owh yang di Surabaya saya tinggalin. Soalnya jauh donk. Saya ambil yang dekat aja. Hehehe. " balas mas teksi dengan perasaan tak bersalah.

" Makanya, mas kalau ada dua orang cewek, ambil yang dekat aja. Gampang deyh. " sambung mas teksi lagi.

Didalam hati, aku menahan geram. Celaka, dia tak tahu ke aku ni setia pada yang satu ? Bermula detik itu sampai lah kerumah, aku mengambil keputusan untuk berdiam diri. Aku kecewa kesetiaan aku diremehkan.